GENERATION 554. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.... (QS.almaidah : 54)

Kamis, 28 Maret 2013

Mutiara hikmah dari panggung sejarah Islam # 1: Kesucian jiwa, modal utama penghambaan diri


  Seluruh kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengandung berbagai pelajaran berharga bagi umatnya. Tidak saja kehidupan beliau setelah diangkat menjadi penutup seluruh nabi dan rasul, melainkan juga kehidupan beliau sebelum itu. Sejak beliau dilahirkan sampai menjelang diangkat menjadi nabi dan rasul.
Ratusan bahkan ribuan karya tentang sejarah kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam telah ditulis oleh para ulama dan sejarawan Islam, sejak abad pertama Hijriyah sampai abad XV Hijriyah ini. Siapa yang mengkaji karya-karya tersebut niscaya akan mampu memetik banyak pelajaran berharga dalam berbagai aspek kehidupan dari ketauladan hamba yang paling dikasihi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam kesempatan ini, kita akan memutar kembali memori kita tentang salah satu momen penting dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. Sebuah momen yang sangat besar pengaruhnya bagi perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, sekaligus besar pelajarannya bagi kita selaku umatnya. Sebuah momen yang sangat besar, namun seringkali kurang diperhatikan karena ‘terselip’ dan kalah pamornya dibandingkan momen-momen besar lainnya semisal perang Badar atau penaklukan kota Makkah. Sebuah momen yang dianggap sangat penting oleh Allah Ta’ala, sehingga diulang sampai dua kali, bahkan menurut sebagian sejarawan Islam diulang sampai tiga kali.

Mutiara hikmah dari panggung sejarah Islam #23: Kerendahan hati khalifah Utsman bin Affan

  Ia seorang hartawan yang hidup bergelimang harta. Ia baktikan hidupnya untuk Allah dan dien-Nya. Sejak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi mengumandangkan dakwah Islam di Makkah, ia termasuk orang yang pertama kali menyambutnya tanpa ragu-ragu. Karena keislamannya pula, ia mengalami berbagai siksaan hingga harus berhijrah dua kali. Sekali ke bumi Habasyah dan kali lainnya ke Madinah.
Ia dimuliakan Allah dengan menjadi menantu baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam. Tidak tanggung-tanggung, ia menikahi dua putri beliau shallallahu ‘alaihi wa salam. Ruqayyah binti Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam dinikahinya saat berada di Makkah dan turut menyertainya hijrah ke Habasyah. Saat Ruqayyah meninggal, ia menikahi Ummu Kultsum binti Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam di Madinah.
Ia infakkan harta yang demikian banyak demi membiayai pasukan Islam dan memenuhi kebutuhan umum kaum muslimin. Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam member kabar gembira surga untuknya. Ia termasuk golongan sahabat penghafal Al-Qur’an dan hadits. Dan ia diangkat menjadi khalifah kaum muslimin sepeninggal khalifah Umar bin Khathab. Dialah dzun-nurain, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.

Kamis, 21 Maret 2013

Khilafah Islam Akan Kembali

   Apakah kekhilafahan bisa ditegakkan melalui aktivitas mujahidin dan aktivitas para pengemban dakwah yang lurus? Atau apakah bisa ditegakkan dengan cara mengalahkan dan menghinakan para pemimpin yang buruk ( para pemimpin yang berhukum atas hukum selain hukum Allah).
Segala puji bagi Allah SWT dan terima kasih atas para pendukung kebenaran, semua manusia yang bertaqwa serta orang-orang yang telah mengalahkan orang-orang kafir dan orang yang telah menaikkan derajatnya menjadi seorang mujahid.
Allah SWT berfirman:
“Dan Sesungguhnya telah tetap janji kami kepada hamba-hamba kami yang menjadi rosul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.Dan sesungguhnya tentara kami itulah yang pasti menang.” (QS As Shaffat: 171-173)
Allah SWT telah mensyariatkan perdamaian sekaligus syari’at tentang perang kepada Muhammad Saw sebagai utusan Allah dengan membawa/menyebarkan Al-Qur’an. Sebagaimana sabda beliau:
“Allah SWT mengutusku dengan ketetapan di bawah naungan dari tombakku.”
Sabda beliau pula:
“Perangilah semua orang-orang arab, sesungguhnya aku datang dengan syari’at perang.”
Sesungguhnya Allah memberikan predikat umat terbaik kepada shahabat-shahabat Rosulullah dan keluarga-keluarga rosul serta siapa saja yang menempuh seperti jalan mereka dan siapa saja yang menemukan/mengikuti petunjuk mereka.

Kamis, 07 Maret 2013

forum Islam Al Busyro rilis: "Dengan mata pedang, Syam dibebaskan"

   Forum Islam Al Busyro kembali merilis terjemahan artikel Syaikh Abu ‘Ubaidah Yusuf Al ‘Anabi terkait sikap dan analisanya terhadap situasi politik dan pertempuran di Suriah secara khusus dan Syam secara umum, serta nasihatnya kepada kaum Muslimin untuk memberikan kepeduliannya terhadap kondisi di Syam, membantu dan berjihad ke sana. Berikut artikelnya yang dikirimkan ke redaksi arrahmah.com :
“Dengan Mata Pedang, Syam Dibebaskan”


Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Puji syukur kehadirat Allah yang menggulingkan kekuasaan tirani dengan keadilan-Nya, yang menghancurkan kekuatan yang perkasa dengan pasukan-Nya, dan mengembalikan tanah air mereka yang lemah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya,

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. An-Nisaa: 75)



Syaikh Abdullah Azzam (rahimahullah): "Dakwah dan pengorbanan"


Syaikh Abdullah Azzam (rahimahullah): "Dakwah dan pengorbanan"





  Wahai mereka yang telah ridla Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai Diennya dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya. Ketahuil, bahwasanya Allah telah menurunkan ayat dalam surat al-baqarah :

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepada kamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)


Anda mungkin juga meminati:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...