Mereka itu adalah para ahli zaman ini yang membaca Al Qur’an dan tafsirnya, juga membaca hadits dan penjelasannya, akan tetapi mereka itu justru menggunakan ayat-ayat dan hadits-hadits itu untuk mengukuhkan pemerintahan para thaghut murtad yang terang-terangan meninggalkan hukum Allah Ta’ala dan menjunjung tinggi hukum buatan orang-orang kafir dan terang-terangan memerangi dakwah tauhid dan jihad, mempersulit gerak dakwah itu, memata-matai para du’atnya serta memenjarakan atau membunuh para pegiatnya. Realita para thaghut itu sangat nyata baik secara lisan maupun realita tindakan, namun para penjual ilmu itu, malah ikut serta melegalitas keabsahan pemerintahan dan penguasaan mereka terhadap kaum muslimin dan ikut serta bersama para thaghut itu dalam menghadang dakwah tauhid dan jihad ini.
Para ahli ilmu semacam itu memutar balik kebenaran dengan lidah mereka yang busuk, di mana mereka tampakkan seolah para penguasa murtad itu adalah para penguasa yang tidak melakukan pembatal keislaman dan justru wajib ditaati kerena mereka itu adalah Ahlussunnah yang telah mengucapkan syahadat, shalat, dan bahkan sering berangkat haji, sedangkan para aktivis dakwah tauhid dan jihad yang menjelaskan kekafiran para thaghut dan kaki tangannya dan yang mengajak untuk menarapkan syari’at Allah dengan jihad adalah orang-orang sesat atau Khawarij yang menentang pemerintah muslim yang sah yang harus ditumpas dan diberantas, mereka putar balik realita ini dengan menggunakan dalil-dalil syar’iy sehingga dengan penjelasan mereka itu masyarakat awam tersihir dan terpengaruh, karena memang indahnya cara pengutaraan penjelasan itu bisa menyihir pemahaman dan pandangan pikiran, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْراً
“Sesungguhnya di antara penjelasan itu ada mengandung sihir,” (HR. Bukhari)
Di mana tindakan para ahli ilmu bayaran yang menyihir masyarakat dengan bayan (penjelasannya) itu sama persis dengan tindakan para tukang sihir Fir’aun saat menyihir pandangan mata masyarakat sehingga menganggap tali-tali yang dilempar itu menjadi ular, sama juga dengan tindakan Bul’am Ibnu Ba’ura si ahli ilmu yang menggunakan ilmu syari’at yang dikuasainya untuk menyusahkan Nabi Musa ‘alaihssalam dan untuk membantu kaumnya yang kafir. Sehingga tidak mustahil para penjual ilmu itu bila hidup zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam malah mereka menjadi musuh dakwah Nabi, karena realitanya mereka sekarang itu memang sangat memusuhi dakwah tauhid dan sangat loyal kepada thaghut hukum, karena memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa berapa banyak orang yang membaca Al Qur’an sedangkan Al Qur’an itu justeru melaknat diri mereka.
Sungguh besar malapetaka yang dialami umat ini dengan sebab peran serta para tukang sihir yang berbaju ahli agama itu, di mana mereka telah membius umat sehingga mati rasa dan tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka itu sedang dijajah oleh antek penjajah dari bangsa mereka sendiri, dan sungguh besar jasa mereka bagi kelanggengan pemerintahan thaghut ini. Maka sudah saatnya para tukang sihir itu ditelanjangi hakikat mereka sebenarnya supaya para thaghut tidak berlindung di balik pengesahan mereka. Maka sadarlah wahai umat, jangan percaya terhadap bualan para tukang sihir yang menipu itu.
LP KK-NK
15 Dzul Hijjah 1434 / 20 Oktober 2013
(Abu Sulaiman Al Arkhabiliy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar